Sejarah Karawang Bekasi Dahulu Hingga Sekarang
Sejarah Karawang - Karawang merupakan salah satu Kabupaten yang terbilang maju di
Jawa Barat, dikarenakan wilayahnya dikenal sebagai lumbung padi Nasional
sekaligus juga sebagai Kota Industri ~ saat blog ini dibuat menempati UMR tertinggi
se Indonesia, hamparan luas padi di daerah ini masih lestari hingga kini,
sementara jejeran pabrik-pabrik yang menandakan geliat ekonomi moderennya pun
terus berkembang. Kabupaten ini letaknya berbatasan dengan Kabupaten Bekasi dan
Kabupaten Bogor di barat laut jawa di utara, Kabupaten Subang di timur,
Kabupaten Purwakarta di tenggara, serta Kabupaten Cianjur di selatan, memiliki
luas wilayah 1.737.30 km2, dengan jumlah penduduk 2.125.234 jiwa (sensus 2010)
yang berarti berkepadatan 1.223 jiwa per km2.
Asal Muasal Nama Karawang
Kata Karawang muncul pada Naskah Bujangga Manik dari abad ke-15
atau awal abad ke-16 Masehi. Bujangga Manik menuliskan sebagai berikut :
leteng karang ti karawang
leteng susuh ti malayu
pamuat aki puhawang
dipinang pinang tiwi
pinang tiwi ngubu cai
Dalam bahasa sunda, Karawang atau kerawaan mempunyai arti penuh
dengan lubang. Bisa jadi pada daerah Karawang zaman dulu banyak ditemui
lubang. ~Biar lebih jelas lanjut baca yuk..eheh
Karawang Berdasarkan Catatan Sejarah
Cuss, Menurut Cornelis de Houtman, orang belanda pertama yang
menginjakkan kakinya di pulau jawa (1569 M), dia menuliskan adanya suatu tempat
bernama Karawang sebagai berikut :
Di tengah jalan antara Pamanukan dan Jayakarta (sekarang Jakarta),
pada sebuah tanjung terletak Karawang.
- Mungkin Tanjung yang dimaksud Tanjung Pakis, Meureun..
Lanjuut..
Meskipun ada sumber sejarah primer yaitu Naskah Bujangga Manik dan
catatan dari Cornelis de Houtman yang menyebutkan kata 'Karawang', sebagian
orang menyebutnya kerawang ataupun krawang seperti yang ditulis dalam buku
Miracle Sight West Java yang diterbitkan oleh Provinsi Jawa Barat. - Jigana nu ngomong krawang urang jawa nya lurr,,, jigana..eheh
Karawang Menurut Ahli
R. Tjetjep Soepriadi dalam buku Sejarah Karawang berspekulasi tentang asal muasal kata Karawang, pertama, kemungkinan berasal dari kata karawaan yang mengandung arti "banyak rawa", dibuktikan dengan banyaknya daerah yang menggunakan kata rawa di depannya seperti, Rawa Gempol, Rawa Merta, Rawa Sikut, Rawa Gabus, dan lain lain; selain itu berasal dari kata kera dan uang yang mengandung arti bahwa daerah ini dulunya merupakan habitat binatang sejenis kera yang kemudian berubah menjadi kota yang menghasilkan uang; serta istilah serapan yang berasal dari bahasa Belanda seperti caravan dan lainnya.
Wilayah Karawang sudah sejak lama dihuni manusia. Peninggalan
Situs Batujaya dan Situs Cibuaya yang luas menunjukkan pemukiman pada awal masa
modern yang mungkin mendahului masa Kerajaan Tarumanagara. Penduduk Karawang
semula beragama Hindu dan Buddha dan wilayah ini berada di bawah kekuasaan
Kerajaan Sunda.
Setelah Kerajaan Sunda runtuh maka Karawang terbagi menjadi dua.
Menurut Carita Sajaarah Banten, Sunan Gunung Jati membagi Karawang menjadi dua
bagian; sebelah timur masuk wilayah Cirebon dan sebelah barat wilayah
Kesultanan Banten. Agama Islam mulai dipeluk masyarakat setempat pada masa
Kerajaan Sunda, setelah patron bernama Syech Hasanuddin bin Yusuf Idlofi yang
konon berasal dari Makkah, yang kemudian terkenal dengan sebutan "Syech
Quro", memberikan ajaran; yang kemudian dilanjutkan oleh para Wali Songo.
Makam Syech Quro terletak di Pulobata, Kecamatan Lemahabang, Karawang.
Karawang Tempo Dulu
Karawang Tempo Dulu
Foto Moksen yang terletak di Karawang
Foto Bendungan walahar peninggalan belanda
Karawang pangkal perjuangan
BalasHapus